Emas |
2011 Indonesia | |
Ganda Campuran
Prestasi
Olimpiade
SEA Games
Ganda campuran
Kejuaraan Dunia BWF
Kejuaraan Asia
Ganda campuran
BWF Super Series
Tantowi Ahmad - Lilyana Natsir, French Open Super Series 2013
BWF Super Series, diluncurkan pada tanggal 14 Desember 2006 dan dilaksanakan pada tahun 2007,[1] adalah serangkaian turnamen bulu tangkis elit, diadakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia
(BWF). BWF Superseries memiliki dua tingkat yaitu Superseries dan
Superseries Premier. Musim Superseries memiliki dua belas turnamen di
seluruh dunia, yang diperkenalkan sejak 2011,[2] dengan pemain yang sukses diundang ke Final BWF Superseries yang diselenggarakan di akhir tahun.
Ganda campuran
2017 |
Perancis Terbuka |
Liliyana Natsir |
Zheng Siwei
Chen Qingchen
|
22-20, 21-15 |
Juara |
2017 |
Indonesia Terbuka |
Liliyana Natsir |
Zheng Siwei
Chen Qingchen
|
22-20, 21-15 |
Juara |
2016 |
Hongkong Terbuka |
Liliyana Natsir |
Praveen Jordan
Debby Susanto
|
21-19, 21-17 |
Juara |
2016 |
Cina terbuka(2) |
Liliyana Natsir |
Zhang Nan
Li Yinhui
|
21-13 22-24 21-16 |
Juara |
2016 |
Malaysia Terbuka |
Liliyana Natsir |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
23–21, 13–21, 21–16 |
Juara |
2014 |
Perancis Terbuka (1) |
Liliyana Natsir |
Chris Adcock
Gabrielle Adcock |
21–9, 21–16 |
Juara |
2014 |
Singapura Terbuka (3) |
Liliyana Natsir |
Riky Widianto
Puspita Richi Dili |
21–15, 22–20 |
Juara |
2014 |
Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka (3) |
Lilyana Natsir |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 |
Juara |
2013 |
Cina terbuka (1) |
Lilyana Natsir |
Joachim Fischer Nielsen
Christinna Pedersen |
21–10, 5–21, 21–17 |
Juara |
2013 |
Singapura Terbuka (2) |
Lilyana Natsir |
Yoo Yeon-seong
Eom Hye-won |
21–12, 21–12 |
Juara |
2013 |
India Terbuka (3) |
Lilyana Natsir |
Ko Sung-hyun
Kim Ha-na |
21–16, 21–13 |
Juara |
2013 |
Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka (2) |
Lilyana Natsir |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 |
Juara |
2012 |
India Terbuka (2) |
Lilyana Natsir |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–16, 12–21, 21–14 |
Juara |
2012 |
Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka (1) |
Lilyana Natsir |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
21–17, 21–19 |
Juara |
2011 |
Singapura Terbuka (1) |
Lilyana Natsir |
Chen Hung-ling
Cheng Wen-hsing |
21–14, 27–25 |
Juara |
2011 |
India Terbuka (1) |
Lilyana Natsir |
Fran Kurniawan
Pia Zebadiah Bernadeth |
21–18, 23–21 |
Juara |
- Turnamen Final Superseries
- Turnamen Superseries Premier
- Turnamen Superseries
BWF Grand Prix
BWF Grand Prix adalah turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak tahun 2007, yang terdiri dari dua tingkat kejuaraan yaitu BWF Grand Prix dan Grand Prix Gold.
Ganda campuran
2015 |
Indonesian Masters(3) |
Liliyana Natsir |
Praveen Jordan
Debby Susanto |
21–18, 21–13 |
Juara |
2012 |
Makau Terbuka (3) |
Liliyana Natsir |
Muhammad Rijal
Debby Susanto |
21–16, 14–21, 21–16 |
Juara |
2012 |
Indonesian Masters(2) |
Liliyana Natsir |
Muhammad Rijal
Debby Susanto |
21–19, 21–14 |
Juara |
2012 |
Swiss Terbuka (1) |
Liliyana Natsir |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–16, 21–14 |
Juara |
2011 |
Makau Terbuka (2) |
Liliyana Natsir |
Chen Hung-ling
Cheng Wen-hsing |
Walkover |
Juara |
2011 |
Malaysia Masters(1) |
Liliyana Natsir |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
18–21, 21–15, 21–19 |
Juara |
2010 |
Indonesian Masters (1) |
Liliyana Natsir |
Markis Kido
Lita Nurlita |
21–11, 21–13 |
Juara |
2010 |
Makau Terbuka (1) |
Liliyana Natsir |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
21–14, 21–18 |
Juara |
2008 |
Vietnam Terbuka (2) |
Shendy Puspa Irawati |
Riky Widianto
Vanessa Neo Yu Yan |
21–17, 21–9 |
Juara |
2007 |
Vietnam Terbuka (1) |
Yulianti |
Chau Hoi Wah
Hui Wai Ho |
21–11, 21–13 |
Juara |
- Turnamen Grand Prix Gold
- Turnamen Grand Prix
BWF International
'Ganda campuran
 LILIYANA NATSIR
Kehidupan Awal
Liliyana merupakan anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis alias Auw Jin Chen.[6][7]. Dia memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Calista Natsir.[6] Sejak duduk di sekolah dasar, Lilyana sudah bergabung dengan klub bulu tangkis Pisok, Manado.[6] Pada tahun 1997, Lilyana yang berusia 12 tahun diterima masuk di PB Tangkas, Jakarta
Karier
Liliyana bersama Tontowi merupakan peraih medali emas SEA Games 2011. Liliyana sudah tiga kali menjadi juara final kejuaraan All England yang merupakan salah satu turnamen tertua ini. Pada tahun 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto
ditaklukkan pasangan China, Zheng Bo/Gao Ling lewat permainan tiga gim,
21-18, 14-21, 9-21. Pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei
yang juga berasal dari China kembali memupuskan harapan Nova/Liliyana
untuk menjadi juara All England pada tahun 2010. Mereka harus mengakui
keunggulan lawannya dengan skor tipis, 18-21, 25-23, 18-21. Lilyana yang
dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini
akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England.
Pada tahun 2012 Lilyana
Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia
yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi
ganda campuran All England. Gelar terakhir Indonesia dipersembahkan oleh
pasangan Christian Hadinata dan Imelda Wiguna
pada tahun 1979. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi
Tontowi & Liliyana. Sebelumnya pasangan ini pernah mejuarai dua
gelar superseries di India dan Singapura, serta dua gelar grand prix gold
di Malaysia dan Macau. Setahun kemudian di All England 2013, mereka
berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China,
Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan straight set 21-13 21-17. Sukses
yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium
tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang
Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17. Pada ajang
Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Lilyana, yang akrab disapa Butet ini
merupakan pemain putri pertama Indonesia yang berhasil merebut tiga
gelar di ajang bergengsi tersebut. Pada tahun 2005, ketika masih
berpasangan dengan Nova Widianto dia berhasil mengalahkan pasangan
negeri tirai bambu, Xie Zhongbo/ Zhang Yawen, dengan skor 13-15 15-8
15-2. Pada tahun 2007, mereka kembali meraih gelar juara untuk kedua
kalinya dengan mengalahkan pasangan China lainnya di final, Zheng Bo/
Gao Ling, dengan skor 21-16 21-14. Sementara pada tahun 2013 dengan
partner yang berbeda Tontowi Ahmad,
Lilyana berhasil merengkuh gelar juara dunia untuk ketiga kalinya
setelah mengalahkan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan
tiga gim, 21-13 16-21 22-20. Pada Olimpiade Musim Panas 2016, Lilyana bersama Tontowi Ahmad berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan skor 21-14 21-12.
Prestasi
Olimpiade (1 emas; 1 perak; 0 perunggu)
Liliyana
sudah tiga kali berpartisipasi di ajang bulu tangkis Olimpiade selama
kariernya, dimana dia memperoleh 1 medali emas di Olimpiade Rio 2016 ,
terhenti di semifinals Olimpiade London 2012 dan kalah di final
Olimpiade Beijing 2008 di ganda campuran. Di ganda putri Liliyana
berpasangan dengan Vita Marissa di Olimpiade Beijing 2008 dan terhenti
di babak pertama.
Liliyana bertanding di Ganda Campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad memperoleh medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia di final.
Liliyana bertanding di Ganda Campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad dikalahkan oleh pasangan Denmark dalam perbutan medali perunggu.
Liliyana Natsir and Tontowi Ahmad di Olimpiade London 2012
Natsir bertanding di ganda campuran berpasangan dengan Nova Widianto dan memperoleh medali perunggu. Di final mereka dikalahkan oleh pasangan dari Korea Selatan Lee Yong-dae dan Lee Hyo-jung dalam dua set 21–11 dan 21–17. Liliyana juga bertanding di ganda putri berpasangan dengan Vita Marissa dan dikalahkan oleh pasangan Tiongkok Zhang Jiewen dan Yang Wei di babak pertama.
Ganda Campuran
Ganda Campuran
2016 |
Wuhan, Tiongkok |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–16, 9–21, 17–21 |
Perak |
2015 |
Wuhan, Tiongkok |
Tontowi Ahmad |
Lee Chun Hei
Chau Hoi Wah |
21–16, 21–15 |
Emas (2) |
2010 |
New Delhi, India |
Devin Lahardi Fitriawan |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
21–12, 19–21, 15–21 |
Perunggu |
2008 |
Johor Bahru, Malaysia |
Nova Widianto |
Flandy Limpele
Vita Marissa |
17–21, 17–21 |
Perak |
2006 |
Johor Bahru, Malaysia |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
21–16, 21–23, 21–14 |
Emas (1) |
Ganda Putri
Ganda Campuran
Ganda Campuran
2011 |
Istora Senayan, Jakarta, Indonesia |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–7, 21–14 |
Emas (3) |
2009 |
Vientiane, Laos |
Nova Widianto |
Songphon Anugritayawon
Kunchala Voravichitchaikul |
21–10, 20–22, 21–9 |
Emas (2) |
2007 |
Nakhon Ratchasima Province, Thailand |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
21–13, 22–24, 16–21 |
Perunggu |
2005 |
PhilSports Arena, Pasig City, Filipina |
Nova Widianto |
Anggun Nugroho
Yunita Tetty |
15–6, 15–2 |
Emas (1) |
Ganda Putri
BWF Superseries (19 juara, 17 nomor dua)
BWF Superseries, dicanangkan sejak 14 Desember 2006 dan pertama kali digelar pada tahun 2007,[8] adalah rangkaian kejuaraan bulu tangkis tingkat atas, yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). BWF Superseries mempunyai dua tingkat kejuaraan yaitu Superseries dan Superseries Premier. Liliyana sudah meraih banyak gelar juara superseries dengan pasangannya antara lain Nova Widianto, Vita Marissa, dan Tontowi Ahmad.
Ganda Campuran
2016 |
Malaysia Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
23–21, 13–21, 21–16 |
Juara |
2015 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Ko Sung-hyun
Kim Ha-na |
22–20, 18–21, 9–21 |
Nomor dua |
2015 |
Korea Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
16–21, 15–21 |
Nomor dua |
2015 |
All England Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
10–21, 10–21 |
Nomor dua |
2014 |
French Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Chris Adcock
Gabrielle Adcock |
21–9, 21–16 |
Juara |
2014 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Xu Chen
Ma Jin |
20–22, 15–21 |
Nomor dua |
2014 |
Singapore Open (6) |
Tontowi Ahmad |
Riky Widianto
Puspita Richi Dili |
21–15, 22–20 |
Juara |
2014 |
All England Open (3) |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 |
Juara |
2013 |
China Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Joachim Fischer Nielsen
Christinna Pedersen |
21–10, 5–21, 21–17 |
Juara |
2013 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
11–21, 20–22 |
Nomor dua |
2013 |
Singapore Open (5) |
Tontowi Ahmad |
Yoo Yeon-seong
Eom Hye-won |
21–12, 21–12 |
Juara |
2013 |
India Open (3) |
Tontowi Ahmad |
Ko Sung-hyun
Kim Ha-na |
21–16, 21–13 |
Juara |
2013 |
All England Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 |
Juara |
2012 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Xu Chen
Ma Jin |
21–23, 26–24, 11–21 |
Nomor dua |
2012 |
Japan Open |
Muhammad Rijal |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
12–21, 19–21 |
Nomor dua |
2012 |
Indonesia Open |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
17–21, 21–17, 13–21 |
Nomor dua |
2012 |
India Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–16, 12–21, 21–14 |
Juara |
2012 |
All England Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
21–17, 21–19 |
Juara |
2011 |
Indonesia Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
22–20, 14–21, 9–21 |
Nomor dua |
2011 |
Singapore Open (4) |
Tontowi Ahmad |
Chen Hung-ling
Cheng Wen-hsing |
21–14, 27–25 |
Juara |
2011 |
India Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Fran Kurniawan
Pia Zebadiah Bernadeth |
21–18, 23–21 |
Juara |
2010 |
Singapore Open |
Nova Widianto |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
12–21, 15–21 |
Nomor dua |
2010 |
All England Open |
Nova Widianto |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
18–16, 25–23, 18–21 |
Runner-Up |
2009 |
Hong Kong Open |
Nova Widianto |
Robert Mateusiak
Nadiezda Kostiuczyk |
20–22, 16–21 |
Nomor dua |
2009 |
French Open (1) |
Nova Widianto |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
21–7, 21–7 |
Juara |
2009 |
Malaysia Open (1) |
Nova Widianto |
Lee Yong-dae
Lee Hyo-jung |
21–14, 21–19 |
Juara |
2008 |
BWF Superseries Finals |
Nova Widianto |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
19–21, 21–18, 20–22 |
Nomor dua |
2008 |
China Masters |
Nova Widianto |
Xie Zhongbo
Zhang Yawen |
17–21, 17–21 |
Nomor dua |
2008 |
Japan Open |
Nova Widianto |
Muhammad Rizal
Vita Marissa |
21–14, 15–21, 19–21 |
Nomor dua |
2008 |
Singapore Open (3) |
Nova Widianto |
Anthony Clark
Donna Kellogg |
17–21, 21–14, 21–9 |
Juara |
2008 |
All England Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
21–18, 14–21, 9–21 |
Nomor dua |
2007 |
Hong Kong Open (1) |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
21–23, 21–18, 21–19 |
Juara |
2007 |
China Open (1) |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
15–21, 21–18, 21–11 |
Juara |
2007 |
Japan Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
19–21, 14–21 |
Nomor dua |
2007 |
Indonesia Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
16–21, 11–21 |
Nomor dua |
Ganda Putri
|
Karier
Liliyana bersama Tontowi merupakan peraih medali emas SEA Games 2011. Liliyana sudah tiga kali menjadi juara final kejuaraan All England yang merupakan salah satu turnamen tertua ini. Pada tahun 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto
ditaklukkan pasangan China, Zheng Bo/Gao Ling lewat permainan tiga gim,
21-18, 14-21, 9-21. Pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei
yang juga berasal dari China kembali memupuskan harapan Nova/Liliyana
untuk menjadi juara All England pada tahun 2010. Mereka harus mengakui
keunggulan lawannya dengan skor tipis, 18-21, 25-23, 18-21. Lilyana yang
dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini
akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England.
Pada tahun 2012 Lilyana
Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia
yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi
ganda campuran All England. Gelar terakhir Indonesia dipersembahkan oleh
pasangan Christian Hadinata dan Imelda Wiguna
pada tahun 1979. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi
Tontowi & Liliyana. Sebelumnya pasangan ini pernah mejuarai dua
gelar superseries di India dan Singapura, serta dua gelar grand prix gold
di Malaysia dan Macau. Setahun kemudian di All England 2013, mereka
berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China,
Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan straight set 21-13 21-17. Sukses
yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium
tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang
Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17. Pada ajang
Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Lilyana, yang akrab disapa Butet ini
merupakan pemain putri pertama Indonesia yang berhasil merebut tiga
gelar di ajang bergengsi tersebut. Pada tahun 2005, ketika masih
berpasangan dengan Nova Widianto dia berhasil mengalahkan pasangan
negeri tirai bambu, Xie Zhongbo/ Zhang Yawen, dengan skor 13-15 15-8
15-2. Pada tahun 2007, mereka kembali meraih gelar juara untuk kedua
kalinya dengan mengalahkan pasangan China lainnya di final, Zheng Bo/
Gao Ling, dengan skor 21-16 21-14. Sementara pada tahun 2013 dengan
partner yang berbeda Tontowi Ahmad,
Lilyana berhasil merengkuh gelar juara dunia untuk ketiga kalinya
setelah mengalahkan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan
tiga gim, 21-13 16-21 22-20. Pada Olimpiade Musim Panas 2016, Lilyana bersama Tontowi Ahmad berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan skor 21-14 21-12.
Prestasi
Olimpiade (1 emas; 1 perak; 0 perunggu)
Liliyana
sudah tiga kali berpartisipasi di ajang bulu tangkis Olimpiade selama
kariernya, dimana dia memperoleh 1 medali emas di Olimpiade Rio 2016 ,
terhenti di semifinals Olimpiade London 2012 dan kalah di final
Olimpiade Beijing 2008 di ganda campuran. Di ganda putri Liliyana
berpasangan dengan Vita Marissa di Olimpiade Beijing 2008 dan terhenti
di babak pertama.
Liliyana bertanding di Ganda Campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad memperoleh medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia di final.
Liliyana bertanding di Ganda Campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad dikalahkan oleh pasangan Denmark dalam perbutan medali perunggu.
Liliyana Natsir and Tontowi Ahmad di Olimpiade London 2012
Natsir bertanding di ganda campuran berpasangan dengan Nova Widianto dan memperoleh medali perunggu. Di final mereka dikalahkan oleh pasangan dari Korea Selatan Lee Yong-dae dan Lee Hyo-jung dalam dua set 21–11 dan 21–17. Liliyana juga bertanding di ganda putri berpasangan dengan Vita Marissa dan dikalahkan oleh pasangan Tiongkok Zhang Jiewen dan Yang Wei di babak pertama.
Bulutangkis di Olimpiade Musim Panas 2008 – Ganda Campuran |
Babak |
Pasangan |
Lawan |
Skor |
Hasil |
Babak pertama |
Nova Widianto |
Han Sang-hoon
Hwang Yu-mi |
23–21, 21–19 |
Menang |
Perempat Final |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–13, 21–19 |
Menang |
Semifinal |
Nova Widianto |
He Hanbin [4]
Yu Yang |
15–21, 21–11, 23–21 |
Menang |
Final |
Nova Widianto |
Lee Yong-dae
Lee Hyo-jung |
11–21, 17–21 |
Perak
Ganda Campuran
Ganda Campuran
2016 |
Wuhan, Tiongkok |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–16, 9–21, 17–21 |
Perak |
2015 |
Wuhan, Tiongkok |
Tontowi Ahmad |
Lee Chun Hei
Chau Hoi Wah |
21–16, 21–15 |
Emas (2) |
2010 |
New Delhi, India |
Devin Lahardi Fitriawan |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
21–12, 19–21, 15–21 |
Perunggu |
2008 |
Johor Bahru, Malaysia |
Nova Widianto |
Flandy Limpele
Vita Marissa |
17–21, 17–21 |
Perak |
2006 |
Johor Bahru, Malaysia |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
21–16, 21–23, 21–14 |
Emas (1) |
Ganda Putri
Ganda Campuran
Ganda Campuran
2011 |
Istora Senayan, Jakarta, Indonesia |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–7, 21–14 |
Emas (3) |
2009 |
Vientiane, Laos |
Nova Widianto |
Songphon Anugritayawon
Kunchala Voravichitchaikul |
21–10, 20–22, 21–9 |
Emas (2) |
2007 |
Nakhon Ratchasima Province, Thailand |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
21–13, 22–24, 16–21 |
Perunggu |
2005 |
PhilSports Arena, Pasig City, Filipina |
Nova Widianto |
Anggun Nugroho
Yunita Tetty |
15–6, 15–2 |
Emas (1) |
Ganda Putri
BWF Superseries (19 juara, 17 nomor dua)
BWF Superseries, dicanangkan sejak 14 Desember 2006 dan pertama kali digelar pada tahun 2007,[8] adalah rangkaian kejuaraan bulu tangkis tingkat atas, yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). BWF Superseries mempunyai dua tingkat kejuaraan yaitu Superseries dan Superseries Premier. Liliyana sudah meraih banyak gelar juara superseries dengan pasangannya antara lain Nova Widianto, Vita Marissa, dan Tontowi Ahmad.
Ganda Campuran
2016 |
Malaysia Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
23–21, 13–21, 21–16 |
Juara |
2015 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Ko Sung-hyun
Kim Ha-na |
22–20, 18–21, 9–21 |
Nomor dua |
2015 |
Korea Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
16–21, 15–21 |
Nomor dua |
2015 |
All England Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
10–21, 10–21 |
Nomor dua |
2014 |
French Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Chris Adcock
Gabrielle Adcock |
21–9, 21–16 |
Juara |
2014 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Xu Chen
Ma Jin |
20–22, 15–21 |
Nomor dua |
2014 |
Singapore Open (6) |
Tontowi Ahmad |
Riky Widianto
Puspita Richi Dili |
21–15, 22–20 |
Juara |
2014 |
All England Open (3) |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 |
Juara |
2013 |
China Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Joachim Fischer Nielsen
Christinna Pedersen |
21–10, 5–21, 21–17 |
Juara |
2013 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
11–21, 20–22 |
Nomor dua |
2013 |
Singapore Open (5) |
Tontowi Ahmad |
Yoo Yeon-seong
Eom Hye-won |
21–12, 21–12 |
Juara |
2013 |
India Open (3) |
Tontowi Ahmad |
Ko Sung-hyun
Kim Ha-na |
21–16, 21–13 |
Juara |
2013 |
All England Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 |
Juara |
2012 |
Denmark Open |
Tontowi Ahmad |
Xu Chen
Ma Jin |
21–23, 26–24, 11–21 |
Nomor dua |
2012 |
Japan Open |
Muhammad Rijal |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
12–21, 19–21 |
Nomor dua |
2012 |
Indonesia Open |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
17–21, 21–17, 13–21 |
Nomor dua |
2012 |
India Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–16, 12–21, 21–14 |
Juara |
2012 |
All England Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
21–17, 21–19 |
Juara |
2011 |
Indonesia Open |
Tontowi Ahmad |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
22–20, 14–21, 9–21 |
Nomor dua |
2011 |
Singapore Open (4) |
Tontowi Ahmad |
Chen Hung-ling
Cheng Wen-hsing |
21–14, 27–25 |
Juara |
2011 |
India Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Fran Kurniawan
Pia Zebadiah Bernadeth |
21–18, 23–21 |
Juara |
2010 |
Singapore Open |
Nova Widianto |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
12–21, 15–21 |
Nomor dua |
2010 |
All England Open |
Nova Widianto |
Zhang Nan
Zhao Yunlei |
18–16, 25–23, 18–21 |
Runner-Up |
2009 |
Hong Kong Open |
Nova Widianto |
Robert Mateusiak
Nadiezda Kostiuczyk |
20–22, 16–21 |
Nomor dua |
2009 |
French Open (1) |
Nova Widianto |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
21–7, 21–7 |
Juara |
2009 |
Malaysia Open (1) |
Nova Widianto |
Lee Yong-dae
Lee Hyo-jung |
21–14, 21–19 |
Juara |
2008 |
BWF Superseries Finals |
Nova Widianto |
Thomas Laybourn
Kamilla Rytter Juhl |
19–21, 21–18, 20–22 |
Nomor dua |
2008 |
China Masters |
Nova Widianto |
Xie Zhongbo
Zhang Yawen |
17–21, 17–21 |
Nomor dua |
2008 |
Japan Open |
Nova Widianto |
Muhammad Rizal
Vita Marissa |
21–14, 15–21, 19–21 |
Nomor dua |
2008 |
Singapore Open (3) |
Nova Widianto |
Anthony Clark
Donna Kellogg |
17–21, 21–14, 21–9 |
Juara |
2008 |
All England Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
21–18, 14–21, 9–21 |
Nomor dua |
2007 |
Hong Kong Open (1) |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
21–23, 21–18, 21–19 |
Juara |
2007 |
China Open (1) |
Nova Widianto |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
15–21, 21–18, 21–11 |
Juara |
2007 |
Japan Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
19–21, 14–21 |
Nomor dua |
2007 |
Indonesia Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Gao Ling |
16–21, 11–21 |
Nomor dua |
Ganda Putri
2008 |
BWF Superseries Finals |
Vita Marissa |
Wong Pei Tty
Chin Eei Hui |
15–21, 20–22 |
Nomor dua |
2008 |
Indonesia Open (1) |
Vita Marissa |
Miyuki Maeda
Satoko Suetsuna |
21–15, 21–14 |
Juara |
BWF Superseries performance timeline (Ganda Putri)
BWF Grand Prix (10 juara, 4 nomor dua)
BWF Grand Prix adalah turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak tahun 2007, yang terdiri dari dua tingkat kejuaraan yaitu BWF Grand Prix dan Grand Prix Gold.
Ganda Campuran
2015 |
Indonesian Masters (3) |
Tontowi Ahmad |
Praveen Jordan
Debby Susanto |
21–18, 21–13 |
Juara |
2013 |
Indonesian Masters |
Tontowi Ahmad |
Praveen Jordan
Vita Marissa |
20–22, 21–9, 14–21 |
Nomor dua |
2012 |
Macau Open (3) |
Tontowi Ahmad |
Muhammad Rijal
Debby Susanto |
21–16, 14–21, 21–16 |
Juara |
2012 |
Indonesian Masters (2) |
Tontowi Ahmad |
Muhammad Rijal
Debby Susanto |
21–19, 21–14 |
Juara |
2012 |
Swiss Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–16, 21–14 |
Juara |
2011 |
Macau Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Chen Hung-ling
Cheng Wen-hsing |
Walkover |
Juara |
2011 |
Chinese Taipei Open |
Tontowi Ahmad |
Ko Sung-hyun
Eom Hye-won |
22–24, 21–16, 17–21 |
Nomor dua |
2011 |
Malaysia Masters (2) |
Tontowi Ahmad |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
18–21, 21–15, 21–19 |
Juara |
2010 |
Indonesian Masters (1) |
Tontowi Ahmad |
Markis Kido
Lita Nurlita |
21–11, 21–13 |
Juara |
2010 |
Chinese Taipei Open |
Tontowi Ahmad |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
20–22, 21–14, 20–22 |
Nomor dua |
2010 |
Macau Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
21–14, 21–18 |
Juara |
2010 |
Malaysia Masters (1) |
Devin Lahardi Fitriawan |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
13–21, 21–16, 21–17 |
Juara |
2007 |
Philippines Open (1) |
Nova Widianto |
Han Sang-hoon
Hwang Yu-mi |
21–17, 21–13 |
Juara |
Ganda Putri
- Grand Prix Gold Turnamen
- Grand Prix Turnamen
Turnamen Terbuka (5 juara dan 4 nomor dua)
Ganda Campuran
2006 |
Japan Open |
Nova Widianto |
Flandy Limpele
Vita Marissa |
21–11, 18–21, 17–21 |
Nomor dua |
2006 |
Hong Kong Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Zhao Tingting |
20–22, 19–21 |
Nomor dua |
2006 |
Korea Open (1) |
Nova Widianto |
Jens Eriksen
Mette Schjoldager |
23–21, 21–18 |
Juara |
2006 |
Chinese Taipei Open (1) |
Nova Widianto |
Lee Jae-jin
Lee Hyo-jungBWF Superseries performance timeline (Ganda Putri)
BWF Grand Prix (10 juara, 4 nomor dua)
BWF Grand Prix adalah turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak tahun 2007, yang terdiri dari dua tingkat kejuaraan yaitu BWF Grand Prix dan Grand Prix Gold.
Ganda Campuran
2015 |
Indonesian Masters (3) |
Tontowi Ahmad |
Praveen Jordan
Debby Susanto |
21–18, 21–13 |
Juara |
2013 |
Indonesian Masters |
Tontowi Ahmad |
Praveen Jordan
Vita Marissa |
20–22, 21–9, 14–21 |
Nomor dua |
2012 |
Macau Open (3) |
Tontowi Ahmad |
Muhammad Rijal
Debby Susanto |
21–16, 14–21, 21–16 |
Juara |
2012 |
Indonesian Masters (2) |
Tontowi Ahmad |
Muhammad Rijal
Debby Susanto |
21–19, 21–14 |
Juara |
2012 |
Swiss Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Sudket Prapakamol
Saralee Thoungthongkam |
21–16, 21–14 |
Juara |
2011 |
Macau Open (2) |
Tontowi Ahmad |
Chen Hung-ling
Cheng Wen-hsing |
Walkover |
Juara |
2011 |
Chinese Taipei Open |
Tontowi Ahmad |
Ko Sung-hyun
Eom Hye-won |
22–24, 21–16, 17–21 |
Nomor dua |
2011 |
Malaysia Masters (2) |
Tontowi Ahmad |
Chan Peng Soon
Goh Liu Ying |
18–21, 21–15, 21–19 |
Juara |
2010 |
Indonesian Masters (1) |
Tontowi Ahmad |
Markis Kido
Lita Nurlita |
21–11, 21–13 |
Juara |
2010 |
Chinese Taipei Open |
Tontowi Ahmad |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
20–22, 21–14, 20–22 |
Nomor dua |
2010 |
Macau Open (1) |
Tontowi Ahmad |
Hendra Aprida Gunawan
Vita Marissa |
21–14, 21–18 |
Juara |
2010 |
Malaysia Masters (1) |
Devin Lahardi Fitriawan |
Sudket Prapakamol
Saralee Thungthongkam |
13–21, 21–16, 21–17 |
Juara |
2007 |
Philippines Open (1) |
Nova Widianto |
Han Sang-hoon
Hwang Yu-mi |
21–17, 21–13 |
Juara |
Ganda Putri
- Grand Prix Gold Turnamen
- Grand Prix Turnamen
Turnamen Terbuka (5 juara dan 4 nomor dua)
Ganda Campuran
2006 |
Japan Open |
Nova Widianto |
Flandy Limpele
Vita Marissa |
21–11, 18–21, 17–21 |
Nomor dua |
2006 |
Hong Kong Open |
Nova Widianto |
Zheng Bo
Zhao Tingting |
20–22, 19–21 |
Nomor dua |
2006 |
Korea Open (1) |
Nova Widianto |
Jens Eriksen
Mette Schjoldager |
23–21, 21–18 |
Juara |
2006 |
Chinese Taipei Open (1) |
Nova Widianto |
Lee Jae-jin
Lee Hyo-jung |
17–21, 23–21, 21–13 |
Juara |
2006 |
Singapore Open (2) |
Nova Widianto |
Nathan Robertson
Gail Emms |
21–16, 20–22, 23–21 |
Juara |
2006 |
Indonesia Open |
Nova Widianto |
Xie Zhongbo
Zhang Yawen |
19–21, 15–21 |
Nomor dua |
2005 |
Indonesia Open (1) |
Nova Widianto |
Anggun Nugroho
Yunita Tetty |
15–13, 15–1 |
Juara |
2005 |
Swiss Open |
Nova Widianto |
Nathan Robertson
Gail Emms |
14–17, 6–15 |
Nomor dua |
2004 |
Singapore Open (1) |
Nova Widianto |
Koo Kien Keat
Wong Pei Tty |
15–1, 15–4 |
Juara |
|
17–21, 23–21, 21–13 |
Juara |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| |
|
MAU GANDAKAN DUIT HANYA DENGAN 10rb RUPIAH??
BalasHapusDISINILAH TEMPATNYA DI P`0`K`E`R`V`1`T`A
KEPUASAN MEMBER ADALAH PRIORITAS KAMI
Dengan pelayanan Customer Service professional kami ONLINE 24 JAM proses Depo & WD yang cepat.
Agen Poker Online Uang Asli Terpercaya di Indonesia
8 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :
*ADU Q
*BANDAR POKER
*BANDAR Q
*CAPSA SUSUN
*DOMINO 99
*POKER ONLINE
*SAKONG
*BANDAR 66 (NEW)
Hubungi Kami :
Contact Us Person :
? WA: 0812-2222-996
? BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
? Wechat: pokervitaofficial
? Line: vitapoker